BOJONEGORO – Ramadhan 1443 H memasuki pertengahan bulan, berbagai aktivitas keislaman hingga penguatan kapasitas diri dilakukan berbagai organisasi untuk menggapai maghfirah bulan suci ini. Seperti yang dilakukan oleh Komunitas Pemuda di Desa Duyungan, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro yang menggelar Buka Puasa Bareng Bawa Perasaan dengan Dialog Senja bertajuk “Personal Branding“, sore ini, Sabtu (26/4/2022).
Menghadirkan Dr. Suyoto M.Si, Bupati Bojonegoro 2008 -2018, kegiatan interaktif peningkatan kapasitas diri ini terlihat begitu antusias dan membahagiakan. Kegiatan nampak dihadiri puluhan millenial muda-mudi dari beberapa desa diantaranya Duyungan, Sukosewu, Jumput dari Kecamatan Sukosewu dan Desa Sidobandung dari Kecamatan Balen.
Adnan Buyung Nasution, selaku Ketua Panitia Kegiatan mengaku sengaja menggelar agenda Buka Puasa Bareng komunitas ini sebagai sarana silaturahmi.
“Silaturahmi di bulan Ramadhan menjadi agenda kita untuk terus meningkatkan ikatan persaudaraan pemuda,,” kata Buyung, akrab disapa.
Menurutnya, tak hanya silaturahmi, ajang ini juga sebagai sarana meningkatkan keimanan milenial muda di bulan penuh berkah ini. Buyung juga menegaskan, upaya terus menambah pengetahuan dan belajar terus menjadi hal penting bagi semua muda-mudi.
“Semoga ini mampu memberikan manfaat bagi semua, disamping kangen Kang Yoto juga sih,” kelakarnya.
Mengulik “Personal Branding” sebagai “merk pribadi” merupakan sintesis semua harapan, gambaran, dan persepsi yan tercipta di benak orang lain ketika melihat atau mendengar nama seseorang.
“Kita membangun brand diri kita melalui interaksi sosial dan pergaulan sehari-hari. Brand ini diharapkan memberi manfaat nilai terhadap semua pihak, dengan memikat dan membangun kepercayaan orang lain terhadap diri kita,” ungkap Kang Yoto, politisi NasDem ini.
Menurutnya, milenial muda perlu membangun personal branding di era digital sekarang ini untuk membangun impresi di dunia virtual dalam memengaruhi persepsi orang lain karena sangat bermanfaat di berbagai karir. Karena hari ini human resources di berbagai perusahaan mengamati kandidat pekerja melalui sosial media.
“Kualifikasi pekerjaan, skill dan kemampuan kandidat secara positif memengaruhi proses seleksi yang bisa dilihat dari bagaimana prestasi, keahlian, maupun pergaulan yang biasa dilakukan,” terangnya.
Nampak dari pantauan, dialog terlihat hidup dalam nuansa keingintahuan besar millenial muda dalam membedah cara membangun personal branding, trik dan strategi hingga manfaat yang didapatkan dari personal branding. (cipt/red)