LOMBOK – Asia Pacific Geoparks Network (APGN) ke – 6 resmi dibuka pada hari ini (03/09/19) di Rinjani Lombok Unesco Global Park. Acara ini dihadiri oleh 800 peserta dari negara-negara yang tergabung dalam APGN. Event besar ini dihadiriboleh Coordinator Asia Pasific Geopark Network, Executive Chairman Indonesia National Commission for UNESCO, Directur of UNESCO Office Jakarta dan Presiden of Global Geopark Network.
Geopark atau Taman Bumi adalah area terpadu yang memiliki fitur geologi yang signifikasinya dikelola dengan konsep konservasi, pendidikan dan pengembangan keberlanjutan, keberadaan Geopark bukan hanya sebagai tempat wisata yang memberikan nilai positif, tetapi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan memberikan pelajaran bagi masyarakat terhadap issue-issue lingkungan kekinian seperti penggunaan sumber daya alam, pemanasan global dan mitigasi bencana.
UNESCO sebagai lembaga peluncur program Global Geopark ingin menjalin kerjasama dan memberdayakan komunitas lokal dengan tujuan mempromosikan fitur geologi yang ada di lingkungan mereka melalui kegiatan pariwisata yang berkelanjutan, menjaga kelestarian dan keindahan fitur geologi di lingkungan mereka juga meningkatkan kreativitas komunitas lokal. Keberadaan Geopark membuka pintu opportunity baru bagi masyarakat lokal untuk terjun ke dunia pariwisata.
APGN mengakomodir negara-negara yang memiliki warisan Geopark atau Geo Heritage. Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Prof. Arief Rahman menyampaikan bahwa APGN sendiri merupakan wadah yang baik bagi negara-negara Asia Pasific untuk saling bekerjasama dalam mengelola warisan Geopark atau Geo Heritage.
Hans Dencker Thulstrup perwakilan dari UNESCO menambahkan perlunya kerjasama dari berbagai pihak, agar geopark yang dimiliki bisa terjaga. Juga perlunya dukungan penuh dari pemerintah pusat maupun daerah dalam pengembangan geopark kedepan.
Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto berharap event ini harus dimanfaatkan betul untuk mempromosikan Bojonegoro kepada dunia Internasional.
“Selain promosi, event ini juga bisa dijadikan ajang untuk mencari referensi pengembangan geopark Bojonegoro kedepan,” jelas pria penggemar off roader ini.
Adanya MoU Jaringan Geopark Indonesia juga mewarnai agenda 6th APGN ini. Isi MoU tersebutkan bahwa dalam rangka pelestarian dan pengembangan Geopark di Indonesia untuk tujuan pendidikan, pelatihan, konservasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan Komitmen Kerjasama dalam Perencanaan, Konsultasi dan Pemberdayaan, Masyarakat, Pelestarian Lingkungan, Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, Penyelenggarakan Penelitian dan Pengkajian, Pengembangan Situs Warisan Geologi, Peningkatan daya saing kepariwisataan, Pertukaran informasi dan pengalaman dan Kerjasama lainnya yang disepakati PARA PIHAK.
Komitmen Bersama ini ditandatangani oleh Ketua BP Batur UGGp, Ketua BP Gunung Sewu UGGp, Ketua BP Rinjani UGGp, Ketua BP Ciletuh-Pelabuhanratu UGGp, Ketua BP GN Toba, Ketua BP GN Merangin, Ketua BP GN Pongkor, Ketua BP GN Belitong, Ketua BP GN Karangsambung-Karangbolong, Ketua BP GN Bojonegoro, Ketua BP GN Banyuwangi, Ketua BP GN Tambora, Ketua BP GN Silokek, Ketua BP GN Sawahlunto, Ketua BP GN Ngaraisihanok, Ketua BP GN Natuna, Ketua BP GN Meratus, Ketua BP GN Maros Pangkep, Ketua BP GN Raja Ampat. (*/kust/red)
Sumber: Humas Pemkab Bojonegoro
Editor: redaksi