BOJONEGORO – Potensi Kabupaten Bojonegoro begitu berlimpah, sehingga perlu kecermataan dan kreatifitas tinggi agar bisa dimanfaatkan menjadi peluang usaha. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bojonegoro, Drs H Budi Irawanto M.Pd dalam membuka Workshop dan Pelatihan “Souvenir Bercorak Budaya Khas Bojonegoro” di Gedung Serba Guna, Selasa (24/11/20).
Kegiatan workshop juga terlihat dihadiri Sekretaris Daerah, Nurul Azizah, Asisten I Pemkab Bojonegoro, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga dengan peserta yang terdiri dari 28 Kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro.
Orang nomor dua di Lingkungan Pemkab Bojonegoro ini menjelaskan bahwa sektor UMKM adalah sektor yang mampu bertahan di masa pandemi Covid-19.
“Hasil survei menunjukkan bahwa di era pandemi ini yang mampu bertahan hanya sektor UMKM. Penawaran pasar dan permintaan masyarakat sangat penting dan berpengaruh terhadap berhasil tidaknya produk-produk UMKM lokal,” ungkap Wakil Bupati Bojonegoro.
Pihaknya mendukung penuh dengan kegiatan yang diinisiasi oleh Disbudpar dan berharap ada tindak lanjut setelah pelatihan dengan memikirkan solusi dan mencarikan pasar bagi pengrajin.
“Pelatihan untuk masyarakat itu penting, namun output juga penting sehingga perlu di data agar output pelatihan ini jelas,” Wakil Bupati melanjutkan.
Wabup Budi Irawanto juga berharap pelatihan mampu menghasilkan kreatifitas dan menciptaan lokal brand yang mampu diminati masyarakat luas.
“Dinas Pindustrian dan Ketenagakerjaan, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha mikro serta Dinas Periwisata harus bersinergi, agar tercipta sistem yang baik sehingga pengerajin ini tak kebingungan untuk memasarkan produk,” harapnya.
Sebagai informasi, Workshop dan Pelatihan Souvenir ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 24-25 November 2020. Sementara peserta pelatihan adalah pengrajin dari 28 Kecamatan di Bojonegoro. Tampak terlihat peserta sangat antusias mengikuti pelatihan, bahkan mereka nampak tak canggung untuk meminta foto selfie bereng Wakil Bupati Bojonegoro.(shint)