BOJONEGORO – Awalnya bernama Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT), salah satu program Keluarga Harapan (PKH) mulai tahun ini berubah nama menjadi Program Sembako.
Sebagai perluasan Program BNPT ada kenaikan bantuan dari sebelumnya Rp110.000 menjadi Rp150.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per bulan. Penambahan Rp40.000 ini, untuk membeli bahan pangan yang sudah ditentukan pemerintah.
Indeks bantuan program ini ditingkatkan dan jenis komoditas yang dapat dibeli oleh KPM diperluas tidak hanya berupa beras dan telur seperti pada program BPNT sebelumnya.
Di wilayah Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, ada 3 desa yang pagi ini menerima program yakni Desa Sukosewu, Kalicilik dan Semawot. Pantauan media ini, Senin (24/2/20) nampak penerima manfaat program dari 3 desa begitu hilir mudik antusias mengambil apa yang menjadi haknya di salah satu E – Warung Desa Sukosewu.
Yossi salah satu Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Bojonegoro membenarkan perubahan BPNT menjadi Program Sembako.
“Berubah nama jadi Program Sembako, harapannya agar varian sembako lebih banyak dalam upaya berkontribusi terhadap pencegahan stunting yang angkanya masih sangat tinggi,”terangnya.
Sementara jumlah keluarga penerima manfaat untuk Desa Sukosewu sebantak 178 pemanfaat, Desa Kalicilik sebanyak 243 pemanfaat dan Desa Semawot 109 pemanfaat dengan varian sembako per bulan berupa beras 11 kg, telur 10 biji, buah pier 4 biji dan tempe 10 bungkus.
Salah satu keluarga penerima manfaat, Lilik Handayani warga RT 19 Dusun Suko, Desa Sukosewu mengaku bersyukur karena sudah turunnya sembako ini.
“Karena didobel, hari ini saya menerima beras 22 kg, telur 20 biji, buah pier 8 biji dan tempe bakal 10 bungkus Mas,” tuturnya bahagia. (Cipt/Red)