BOJONEGORO – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu untuk melaksanakan tugas pemerintahan. Tahun ini, rencananya pemerintah akan membuka 1 juta formasi program ini.
Kepala Bidang Pengadaan dan Pemberhentian Aparatur Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro, Joko Tri Cahyono menyampaikan jika belum ada penentuan jadwal pendaftaran dan tes pada program ini.
“Kemungkinan ada tiga atau empat kali tes tapi yang sudah pasti tiga kali tes. Jika tes pertama gagal bisa mendaftar untuk tes kedua dan jika gagal lagi masih bisa ikut mendaftar di tes ketiga,” jelas Joko Tri Cahyono.
Di Kabupaten Bojonegoro sendiri, dibutuhkan sebanyak 3.000 lebih tenaga guru. Tetapi melihat kemampuan Anggaran Daerah, tidak semua bisa diusulkan dalam tahun ini dan harus ditentukan berdasarkan prioritas.
“Saya senang sekali jika bisa diusulkan semua, tapi kita juga harus melihat kemampuan dan keuangan daerah. Saat ini kita masih menggodok terkait prioritas yang bisa diusulkan,” lanjut pria ini.
Sementara, jumlah yang diusulkan dan mendapat persetujuan di tahun 2021 ada sebanyak 375. Namun dengan tambahan PPPK yang tidak tergabung di BKN tapi tergabung di Kemendiknas, maka usulan harus diperbarui lagi dengan panambahan sesuai jumlah.
“Kita masih mengusulkan kepada Bupati untuk pembahasan terkait kemampuan anggaran daerah dan prioritasnya,” ungkap Joko Tri Cahyono.
Seperti diketahui, yang berhak mengikuti pendaftaran PPPK formasi guru diantaranya adalah mereka yang sudah mempunyai Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), terdaftar pada Dapodik dan yang belum mengajar tapi sudah mempunyai sertifikat pendidik.
Adapun data pokok yang harus disiapkan diantaranya adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP), formasi yang di tuju sesuai dengan Ijazah dan Transkip Nilai. Sebagai data tambahan akan di informasikan melalui website http://bkpp.bojonegorokab.go.id maupun media sosial milik BKPP @bkppbojonegoro. (*/cipt/bk/red).
Al Hamdulillah, tapi maaf judul tidak cocok dan relevan bahasanya terlalu jurnalis dan di besar2kan bagaimana tidak Bojonegoro butuh 3000 tenaga guru pendidikan ternyata yg me jadi prioritas kebutuhan hanya 375 sangatlah naif, jujurlah dalam menyampaikan berita yang mudah di pahami oleh rakyat tanpa ada manipulasi angka,🙏 maaf ini otokritik yang jujur dan realistis dalam Pendidikan