BOJONEGORO – Usaha menambah pundi-pundi pendapatan keluarga menjadi harapan semua orang dimanapun dan kapanpun. Apalagi ditengah pandemi yang masih saja terus terjadi. Begitupun dengan keluarga muda ini, disamping bertani, mereka mempunyai usaha sampingan yang jarang dilakukan oleh keluarga lain di wilayah desanya.
Usaha ini terbilang lama, tapi mereka yang bergelut di sektor ini sepertinya terlalu minim. Di Bojonegoro sendiri sempat moncer beberapa tahun lalu. Usaha ini adalah Dalung (membuat tali) Pelepah Pisang (debog_jawa).
Ichwanudin (35 tahun) adalah salah satu warga di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu ini yang tetap Istiqomah menekuni aktivitas ini di masa-masa pandemi. Pria ini mengaku pernah memberdayakan beberapa keluarga untuk mengembangkan usaha ringan ini, namun tak seperti diharapkan, masih belum berhasil.
“Sebenarnya mudah, hanya menyiapkan beberapa alat sederhana dan membeli pelepah pisang, lalu di dalung,” terang Ichwanudin, Sabtu (30/1/2021).
Menurutnya, dengan cukup membeli pelepah pisang kering dari petani atau pemilik kebun pisang dengan harga Rp. 2500,- hingga Rp. 3000,- seorang Pendalung bisa melakukan pekerjaan sampingan ini dan disetor pada pengepul dengan harga dua kali lipatnya bahkan lebih. Ichwan mengaku hasil dari kegiatan ini lumayan untuk menambah pendapatan keluarga diluar kegiatan bertani sambil menunggu masa panen.
“Apalagi pandemi begini Mas, dari pada banyak di rumah, sambil menunggu masa panen, kita tetep tekuni ini untuk menambah pemasukan,” tuturnya.
Tali dari pelepah pisang yang di dalung pria muda ini disetor pada pengepulnya di wilayah Kecamatan Balen, Bojonegoro. Dari informasi yang didapat, komoditas ini masih terus diminati meski ditengah pandemi, beberapa pengusaha dari daerah yang memproduksi bahan jadi dari komoditas pelepah pisang ini masih terus membutuhkannya, seperti halnya pengusaha dari Solo, Jogjakarta hingga Cirebon. (bk)