LAMONGAN – Asosiasi Pendamping Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur bekerjasama dengan Asosiasi Pendamping Desa Nusantara (APMDN) menggelar Bimtek Sertifikasi bagi Tenaga Pendamping Profesional (TPP) di Aula Dinas DPMD Lamongan, Jumat (14/10/2022) kemarin.
Bimtek sertifikasi ini dilakukan untuk mempersiapkan pemberkasan Uji Kompetensi para Pendamping Desa.
Ketua APDI Lamongan, Iskandar NH mengatakan bahwa Bimtek Sertifikasi 170 pendamping desa se-Kabupaten Lamongan ini akan memberikan kepastian kompetensi dan kualitas para pendamping sebagai ujung tombak pembangunan di desa.
“Bimtek sertifikasi ini dilaksanakan sehari. Nanti para pendamping yang mengikuti harus mempersiapkan berkas paling lambat 20 Oktober 2022, karena uji kompetensinya tanggal 28 Oktober 2022,” terang pria ini.
Jumlah Pendamping Desa di Kabupaten Lamongan kata Iskandar ada sekitar 192 orang. Namun karena beberapa kendala seperti sakit, maka yang hadir mengikuti bimtek sertifikasi hanya sebanyak 170 orang.
“Kami berharap dengan adanya Bimtek Sertifikasi ini para pendamping nantinya akan lulus dalam Uji Kompetensi Pendamping. Sehingga dapat meningkatkan mutu dan profesionalitas pendamping,” terangnya.
Dijelaskan pula, Sertifikasi Kompetensi akan dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Sertifikat akan menjadi pegangan pendamping sebagai bukti telah memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugasnya,
Sementara itu, Ketua APDI Jawa Timur Miftahul Munir yang hadir bersama tim sebagai pembimbing menerangkan, Bimtek Sertifikasi dilakukan serentak di Jawa Timur mulai 10 – 15 Oktober 2022. Ia bersama 7 orang Tim berkeliling ke 38 kabupaten/kota untuk mempersiapan Uji Kompetensi.
“Kegiatan ini mengacu pada Permendesa PDT Nomor 19 tahun 2020 tentang Pedoman umum pendampingan masyarakat desa. Bahwa pendamping desa diminta mengikuti Bimtek Sertifikasi agar lulus dalam Uji Kompetensi Pendamping,” tandasnya.
Munir menyebut, jumlah total Pendamping Desa di Jawa Timur sekitar 3.500 orang. Sehingga alokasi waktu tanggal 10 sampai 15 Oktober cukup untuk kegiatan ini.
“Kami Pengurus APDI Jawa Timur turut memantau kegiatan bimtek sertifikasi ini hingga tuntas,” pungkasnya. (fan/red)