BOJONEGORO – Kemarau panjang di Kabupaten Bojonegoro masih sangat terasa begitu kering dan panas. Begitupun bagi petani di wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu yang juga merasakan keringnya musim ini. Meski di daerah tadah hujan yang kering, tapi petani yang satu ini tetap mendapatkan berkahnya karena mampu mengoptimalkan lahan kering miliknya yang seluas 0,5 Ha ini untuk ditanami Semangka.
Semua orang pasti sudah mengenal buah ini. Semangka (Citrullus Lanatus) adalah tanaman yang berasal dari Afrika bagian selatan. Semangka yang memiliki warna menarik ini biasa dimakan segar atau dibuat jus.
Lasmiadi (62 tahun) adalah petani itu, berkat ketekunannya mengelola lahannya di musim kemarau, beliau mampu menghasilkan Semangka begitu lumayan.
Semangka yang ditanam dari jenis Sweet Beauty dan New Dragon mampu beliau hasilkan hingga 4 ton dalam 0,5 Ha. Meski belum maksimal namun pria ini mengaku bersyukur karena target yang diharapkan sebesar 7 ton.
“Kalo tidak diserang tikus mestinya ya bisa sampai 7 ton, apalagi bisa ngatur buah,”terangnya.
“Mau ngatur buah gimana, wong misalnya kita atur pengambilan buah dalam satu pohon bisa jadi sisanya dimakan tikus, ya malah gak bisa panen Mas,” tuturnya melanjutkan.
Musim kemarau warga diwilayah ini jarang menanam apapun karena memang sulitnya air. Dengan menggunakan terpal Bapak tiga anak ini membuat tendon air disawah untuk menyiram dan menyemprot Semangkanya.
Sementara pemasaran Semangka ini masih di seputaran desa dan kecamatan setempat dan dijual didepan rumahnya. Dengan harga 3.500,-/kilo beberapa pedagang mengambil ditempat ini untuk dijual lagi di tempat lain.
Lasmiadi mengaku hasil panen Semangkanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Alhamdulillah Mas, dari pada tidak ada panenan dan musim pengangguran kalo di desa, kita masih panen,” pungkasnya mengakhiri perbincangan siang itu.(Kust)