BOJONEGORO – Destinasi wisata edukasi Penangkaran Rusa Perhutani Kesatuan Pemantauan Hutan (KPH) Parengan yang berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Malo menjadi salah satu rujukan tempat dan ruang belajar bagi sebagian warga Bojonegoro. Seperti yang dilakukan oleh Relawan Balai Yatim Bojonegoro hari ini (25/120), sengaja datang dengan membawa puluhan anak yatim piatu dari Yayasan Al Kahfi Bojonegoro berkunjung ke destinasi wisata ini siang tadi.
Sekitar 100 pengunjung yang terdiri dari 50 anak yatim dan 50 Relawan mengunjungi lokasi Penangkaran Rusa yang ada di sekitar Kantor BKPH Malo Kecamatan Malo ini.
Diterima langsung oleh Sutrisno selaku Asper BKPH Malo didampingi oleh Pawang Rusa, Masrap dan Imam Tarmuji sebagai pemandu, kunjungan wisata terasa meriah dan menggembirakan. Pawang dan Pemandu memberikan berbagai materi edukasi mulai dari jenis-jenis Rusa, Ciri Rusa jantan dan betina hingga bersama -sama memberikan makanan bagi hewan bertanduk indah ini.
Siti Nur Hidayah mewakili Ketua Rombongan Balai Yatim menyampaikan terimakasih kepada Perhutani KPH Parengan yang telah mendukung kegiatan wisata edukasi bagi anak-anak yatim ini.“Terimakasih Perhutani KPH Parengan yang telah memberikan santunan dan donasinya, mengenalkan berbagai profesi juga motivasi bagi anak-anak,” tuturnya.
Menurut Siti, Perhutani juga memberikan motivasi hidup untuk meraih cita-cita, membekali kecakapan hidup dan membangun persaudaraan relawan yang peduli dan berbagi terhadap anak yatim dan dhu’afa.
Ditempat terpisah, Baharuddin Amin sebagai Administratur KPH Parengan menjelaskan bahwa penangkaran Rusa di BKPH Malo ini adalah hasil kerjasama antara Perhutani dengan Pertamina EP Aset 4 Cepu Field dan Universitas Gajah Mada Yogjakarta pada 2014.
“Awalnya hanya 13 ekor Rusa Jawa, 6 ekor betina dan 7 ekor jantan dari KPH Blitar,” terang pria ini.
Sementara sampai dengan hari ini jumlahnya terus berkembang hingga menjadi 48 ekor, ada 6 ekor yang sudah di hibahkan ke Desa Tinawun untuk dikembangbiakan.
“Penangkaran ini sangat memungkinkan untuk dijadikan rujukan wisata edukasi bagi semua, karena bisa menjadi ruang belajar secara langsung, apalagi selama ini juga sudah banyak dikunjungi anak-anak PAUD-KB, TK hingga siswa SD,” pungkas ADM. (Ags/BK/Red)