BOJONEGORO – Dampak pandemi hingga kebijakan PPKM sangat di rasakan oleh banyak warga masyarakat di Bojonegoro. Seperti yang dialami Nurul, perempuan pengusaha Baksos Ranu di Jalan Dr. Cipto Bojonegoro. Wanita kreatif ini terus bertahan dan berupaya mencari solusi agar karyawan dan karyawatinya tetap bisa bekerja di masa pandemi Covid-19 ini.
Berawal dari penjual Bawang Merah dan Bawang Putih yang menyuplai kebutuhan di warung baksonya, karena omzet penjualan bakso yang terus menurun, perempuan ini berpikir bagaimana cara menjadikan bawang tersebut sebagai produk yang bisa dipasarkan langsung melalui warung baksonya.
Nurul akhirnya menggarap bawang tersebut bersama karyawanya, mengupas, menggores dan dikemas dalam packing yang terlihat menarik untuk dipasarkan langsung pada konsumen.
“Kita coba alternatif usaha lain, karena bakso semakin sepi, sementara produk bawang merah dari stoker melimpah,” jelasnya, Kamis (12/8/2021).
Menurut perempuan ini, Bawang Goreng produksinya, selain dijual pada pelanggannya di warung juga laku keras di Pasar Kota dan toko-toko diseputaran Kabupaten Bojonegoro. Semakin hari permintaan pasar makin meningkat, sehingga produksi juga semakin tinggi.
“Setiap bulan kita produksi sekitar 10 kwintal, alhamdulillah banyak permintaan, semoga terus bisa bertahan bahkan berkembang,” harap Nurul.
Perempuan ini mengaku jika dukungan terhadap UMKM yang diberikan oleh pemerintah daerah belum diketahuinya untuk tambahan modal bagi pelaku, sehingga jika ada kompensasi bagi usaha kecil tentu untuk bisa mengembangkan usaha kecil yang ditekuninya. (cipt/red)