Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Desa & Budaya

Bapak Sosiologi dan Penggagas Teori Politik Itu Bernama Ibnu Khaldun

Sunday, 3 April 2022 - 18: 00
Bapak Sosiologi dan Penggagas Teori Politik Itu Bernama Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun. Net

Lelaki yang lahir di Tunisia, 1 Ramadan 732 H/27 Mei 1332 M ini dikenal sebagai sejarawan dan Bapak Sosiologi Islam yang hafal Al-Qur’an sejak usia dini. Di Eropa ia dikenal dengan Abenjaldun, Bapak Perintis Ilmu Historiografi, Ekonomi dan Penggagas Teori Politik, dia adalah Ibnu Khaldun.

Berasal dari keluarga berpengaruh yang bermigrasi dari Sevilla ke Spanyol. Beliau wafat di Kairo, pada 25 Ramadhan tahun 808 Hijriyah. Keturunannya berasal dari Yaman yang hidup di Spanyol pada awal pemerintahan Muslim abad ke-8 Masehi, namun pindah ke Tunisia setelah kejatuhan Sevilla.

Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai Bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis telah dikemukakannya jauh sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya.

Baca Juga

Tingkatkan SDM Berkualitas, Pemkab Bojonegoro Kembali Buka Beasiswa Pendidikan

Kembangkan Potensi SDM dan Kearifan Lokal, Pemdes Mojoagung – Soko Study ke Gunung Kidul dan Semarang

Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana. Tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula.

Dia menulis banyak karya. Di antaranya adalah Kitab Al-Ibar yang terdiri atas tujuh jilid. Jilid pertamanya bertajuk Muqaddimah yang di dunia barat juga dinamakan Prolegomena. Berikutnya, Ta’rif yakni semacam autobiografi Ibnu Khaldun.

Nama Ibnu Khaldun mencuat secara global pada abad ke-17. Hal ini agaknya wajar. Sebab, semasa hidup Ibnu Khaldun, peradaban Islam sedang meredup, baik di Timur maupun Barat. Sementara, Eropa baru mengetahui karya-karyanya sejak abad ke-19. Para ilmuwan sosial Eropa begitu terkesan dengan pemikiran Ibnu Khaldun mengenai sosiologi yang mendahului zamannya, khususnya dalam Muqaddimah.

Sebagai informasi, istilah sosiologi itu sendiri baru muncul pada abad ke-19 ketika digagas filsuf Prancis, Auguste Comte.

Muqaddimah merupakan karya yang melejitkan nama Ibnu Khaldun dalam peta peradaban Islam. Buku ini dianggap sebagai uraian yang paling sistematis tentang seluk-beluk ilmu sosial. Lantaran itu, pembacanya dapat memahami secara mendalam situasi dunia muslim dalam abad pertengahan.

Filsuf dan sejarawan Inggris, Arnold J Toynbee, mengagumi Muqaddimah sebagai karya paling luar biasa yang pernah ditulis dalam era kapanpun dan di manapun. Baginya, Ibnu Khaldun merupakan orang pertama yang memperlakukan sejarah sebagai sebuah ilmu, alih-alih narasi subjektif.

Menurut Charles Issawi, Ibnu Khaldun adalah tokoh terawal yang menemukan dasar-dasar sosiologi. Khususnya, pemikiran bahwa fenomena sosial mematuhi suatu kaidah tertentu yang mesti dicari sosiolog. Caranya dengan mengumpulkan dan menghubungkan fakta-fakta dalam masyarakat yang diteliti. Kaidah ini bekerja secara struktural, sehingga tidak dapat diubah lantaran tindakan individu. Segenap gagasan Ibnu Khaldun bermuara pada kesimpulan, fenomena masyarakat dapat diteliti secara sains.

Ibnu Khaldun juga diakui sebagai pelopor studi filsafat sejarah modern. Sarjana Amerika Serikat, Philip K Hitti menegaskan kontribusi besar Ibnu Khaldun dengan pujian panjang-lebar: “Belum pernah ada sebelum dia, baik itu Arab apalagi Eropa, yang memiliki pandangan komprehensif dan filosofis mengenai sejarah. Ibnu Khaldun merupakan filsuf-sejarah yang paling brilian yang pernah dihasilkan Dunia Islam. Dia termasuk yang paling besar sepanjang sejarah.”

Singkatnya, kontribusi besar Ibnu Khaldun ialah merasionalkan ilmu sejarah serta pada penyusunan metode-metode dan tujuan kajian tersebut. Ibnu Khaldun merupakan keturunan Arab Hadramaut dari Yaman. Kakek dan orang tuanya termasuk pelarian politik dari Andalusia yang kemudian menetap di Tunis. Mereka mendapatkan kedudukan terhormat di tengah masyarakat Afrika Utara dan Andalusia.(*/red)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist