JOGJAKARTA – Belajar dan terus belajar sebagai upaya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) terus dilakukan pemerintah dari pusat hingga desa. Karena dengan semakin tingginya SDM yang dimilki pemerintah, tentu berbagai terobosan dan kreatifitas akan muncul untuk terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Seperti halnya Pemerintah Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro yang melakukan kegiatan Study Tiru dibeberapa lokasi di Jogjakarta untuk belajar soal pertanian, perikanan, olahan makanan hingga industri kreatif lainnya, Sabtu (5/3/2022).
Nampak dari pantauan, Study Tiru diikuti sebanyak 120 warga desa yang terdiri dari Perangkat Desa, BPD, RT, Karang Taruna, Kader Penggerak PKK dan Pengurus BUMDesa.
Suyono, Kepala Desa Tanjungharjo mengemukakan bahwa apa yang dilakukan ini adalah salah satu upaya untuk memberikan tambahan wawasan terhadap warganya.
“Kami berharap dengan kegiatan ini kita semua bisa lebih optimal lagi dalam menggali semua potensi yang selama ini kita miliki, namun belum tersentuh,” ungkap pria berkacamata ini.
Menurutnya, peningkatan kesejahteraan bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan peluang yang ada di wilayah masing-masing. Suyono mengatakan perlu tersedianya cukup SDM di desa yang memiliki talenta untuk optimalisasi potensi dan memanfaatkannya bagi kesejahteraan.
“Studi tiru ini satu diantaranya sebagai upaya membangun SDM didesa, sehingga akan semakin banyak kreator-kreator baru yang akan membawa kemajuan desa,” tutur Suyono.
Kunjungan lokasi belajar pertama, soal pertanian yaitu di Sidokarto Farm, sebuah tempat budidaya Lele Mutiara di Desa Sidokarto, Godean, Sleman, Jogyakarta. Rombongan di bawah komando Kepala Desa Suyono terlihat diterima langsung oleh Yuriko Sang Pemilik Budidaya Lele ini. Semua peserta terlihat begitu antusias menerima penjelasan pemilik, dengan harapan memperoleh ilmu baru disini.
Lokasi study berikutnya di bidang Industri Makanan, dilakukan di Pusat Oleh-oleh Bakpia Jogkem, jajanan khas Jogja yang bertemu langsung owner Bakpia Jogkem Jogja, Kang Purwo. Nampak jelas raut muka bahagia dari peserta, khusus ibu-ibu terlihat begitu serius ditempat ini melihat detail proses pembuatan hingga penyajian Bakpia Jogkem.
Sementara, mengakhiri kunjungan study tiru, rombongan ini masih antusias belajar industri kreatif, yakni berkunjung ke Batik Benang Ratu. Semua belajar dan melihat aktivitas cara pembuatan kerajinan tangan dari batik dan souvernir kreatif ini, dengan harapan apa yang telah diamati, dilihat dan dirasakan saat mereka pulang nanti, jika ada kesesuaian potensi dan peluang, mereka mampu menangkapnya yang pada gilirannya tentu akan membawa manfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan desa. (why/red)