Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Kolom

Bagaimana Menghadapi Perubahan?

Sebuah Catatan untuk Anak Anak Muda

Wednesday, 21 September 2022 - 15: 00
Bagaimana Menghadapi Perubahan?

Moh. Shofan

Oleh: Moh. Shofan*)

TULISAN ini saya fokuskan pada masalah anak-anak muda—utamanya pada mahasiswa saya di sejumlah kampus—dan di bagian akhir sedikit saya singgung tentang bagaimana menjadi pribadi yang berkarakter dan upaya upaya solutif menghadapi perubahan.

Saya relatif sering bergaul dan ngobrol dengan anak anak muda. Mengamati anak-anak muda ini, seolah mereka membawa beban pikiran yang amat mendalam. Saya mendengarkan dengan baik detail persoalan yang mereka hadapi hari ini. Intinya, anak-anak muda ini ingin menawarkan sesuatu perubahan. Sesuatu yang lazim terjadi pada anak-anak muda lainnya.

Baca Juga

Perkara Roman dan Ancaman Runtuhnya Integritas Pemilu

Pendidikan dalam Peradaban Robotik dan Artificial Intelegence

Dinamika perkembangan sosial-emosional-personal mereka menjadi salah satu faktor penting dalam menggerakkan keinginan, dan kebutuhan hidupnya.

Terus terang, saya menghargai ketulusan mereka, dan mengapresiasi pokok pokok pikiran yang disampaikannya kepada saya. Bagi saya anak-anak muda adalah pribadi-pribadi dengan kualitas baik.

Kegalauan mereka bukanlah hal yang sepenuhnya negatif. Justru kegalauan untuk sesuatu hal yang baik akan mendorong kreativitas mereka tumbuh dengan baik. Di sinilah, saya kira, pentingnya untuk melihat persoalan sebagai instrumen rekayasa sosial menuju perbaikan.

Saya tak pernah berhenti mengatakan kepada anak anak muda, untuk terus menggandakan optimisme ke segala penjuru. Pemuda adalah pagar depan perubahan dan menjadi sebab dari tegaknya sebuah peradaban. Jika mereka hanya berhura-hura, dan tak mau berubah ke arah yang lebih baik, maka masa depan akan menjauhinya, dan akan digantikan masa suram penuh kegelapan dan ketidak-pastian.

Masa depan sebuah bangsa, dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi, terletak di pundak para pemuda ini dan bukan di kepala orang-orang tua. Para pemuda adalah pribadi-pribadi yang dilahirkan oleh sejarah. Karena itu, kita tak boleh menyerah oleh keadaan, karena keadaan bukan alasan untuk tidak bisa berjuang. Kita harus terus bercermin pada sejarah bangsa yang tidak lepas dari peranan dan gerakan para pemuda.

Bagi saya, hidup ini tidak boleh dibuat sederhana. Yang sederhana itu sikap. Hidup ini harus hebat, kuat, luas, besar, dan bermanfaat. Untuk sampai ke sana, tentu butuh sebuah proses terus menerus. Proses itu tidak boleh berhenti. Begitu kita berhenti berproses, maka saat itu juga kita telah berhenti menjadi manusia pembelajar.

Keberhasilan itu bukan kualitas satu hari satu malam, satu minggu, atau satu tahun. Keberhasilan adalah kualitas kehidupan yang berlangsung secara terus menerus.

Karena itu kita mesti hadiahkan keceriaan, keikhlasan, keindahan, kebaikan dan kualitas-kualitas baik lainnya, baik pada diri kita dan orang lain. Kita mesti membarukan diri kita terus menerus. Perubahan kualitas hidup tidak akan terjadi kepada orang yang tidak mengambil tanggung-jawab penuh atas kebaikan hidupnya sendiri. Dan saya yakin, kita adalah pribadi dengan kualitas-kualitas baik itu.

Sejujurnya, saya merasa bahagia sekali ketika berkesempatan tatap muka dengan anak-anak muda ini, baik di kampus atau di luarnya. Anak-anak muda ini dicirikan dengan kreatifitasnya. Karena itu, amat sangat disayangkan jika keberadaan mereka dilemahkan eksistensinya.
Bertindak kreatif untuk mencari solusi-solusi kreatif terhadap masalah-masalah yang ada, merupakan sebuah keniscayaan yang harus dimiliki oleh setiap pemuda. Mereka-mereka inilah yang dapat menghasilkan suatu perubahan untuk lingkungan di sekitarnya.
Kreativitas memegang peranan penting dalam transformasi pemuda.

Kita perlu memperbarui cara berpikir, agar kita dapat membawa diri kepada tindakan yang terarah. Di manapun kita berada : di desa, di kota, di perantauan. Semakin terarah tindakan kita, semakin cepat mencapai cita-cita dan tujuan. Penghargaan terhadap hal-hal baik sekecil apapun akan memberikan kekuatan untuk mengambil tindakan berikutnya.

Jangan mudah reaktif, curiga, apalagi menghakimi dengan cara-cara yang kurang etis. Penghakiman/tuduhan tanpa dilandasi pemahaman yang benar terhadap objek masalah akan melahirkan fitnah dan masalah baru.

Dialog yang sehat akan turut membantu memperbaiki masalah. Menghindar dari masalah bukanlah solusi yang tepat, melainkan justru menambah masalah. Masalah harus kita yakini sebagai hal yang membuat kita jadi membaik. Dengan masalah, kita dituntut sesegera mungkin mencari strategi dan rumusan-rumusan terbaik untuk tujuan yang lebih baik di masa depan.

Sekarang ini ada istilah “pesimisme kolektif”. Setiap individu pesimis melihat masa depan. Di warung kopi, di sawah, di di sekolah, di kampus, dan di semua tempat, semua orang komplain. Karena itu kita harus melihat masalah secara optimistik, dan bukan dengan pandangan pesimistik. Kita memiliki seluruh persyaratan untuk pesimis, tetapi kita lebih memilih optimis.

Tidak ada perubahan yang akan terjadi kepada orang yang tidak mengambil tanggung-jawab penuh atas kebaikan hidupnya sendiri. Hindari memboroskan diri kita terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat: ragu-ragu, kurang yakin, tidak percaya diri, dan hal-hal sejenis lainnya. Lebih baik sahabatkanlah diri kita dengan orang-orang baik yang menghormati sesama, yang menghargai pendidikan, dan yang bekerja keras bagi kebahagiaan sesama. Janganlah kehilangan rasa percaya diri, hanya karena komentar beberapa jiwa kecil yang iri dengan kebaikan hidup kita.

Saya selalu bilang: Teladankanlah pada diri kita dan orang lain tentang hal-hal yang baik. Analisa setiap masalah dan mungkinkan bahwa setiap masalah—sebesar apapun masalah itu—akan dapat diselesaikan dengan baik. Dalam masalah ada proses pembelajaran, dan dalam proses belajar, kita mampu menganalisa perubahan masyarakat dari waktu ke waktu.

Mari menjadi pribadi berkarakter yang gagasan/idenya selalu dinantikan, kehadirannya selalu dirindukan, kepribadiannya menjadi teladan baik bagi yang lain. Menjadi pribadi dewasa yang damai, kuat, sukses, dan diinginkan oleh sebaik-baiknya belahan jiwa.

Jadikan diri kita sebab dari apa yang kita cita-citakan. Memang tidak mudah, tapi sangat mungkin. Kita adalah penulis untuk diri dan kehidupan kita karena hanya kita yang benar-benar mengerti siapa diri kita.

Merasa paham mengenai suatu hal yang belum kita mengerti akan berpotensi pada kesalah-pahaman. Manusia pembelajar adalah mereka yang merasa belum mengerti tentang banyak hal, sehingga memungkinkan untuk terus belajar. Manusia pembelajar bukanlah mereka yang merasa paling mengerti, sebab jika merasa paling mengerti, maka sesungguhnya ia telah berhenti menjadi manusia pembelajar.

Mudah-mudahan tulisan yang tak terlalu panjang ini bisa menjadi penguat bagi jiwa jiwa yang lemah dan bisa diterima dengan baik.

Salam sukses !

*) Direktur Program MAARIF Institute for Culture and Humanity

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist