BOJONEGORO – Meski masih di masa pandemi Covid-19, Padat Karya Tunai (PKT) yang bersumber dari Dana Desa masih mampu dioptimalkan oleh Desa Pacing, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro untuk melaksanakan pekerjaan infrastruktur fisik berupa pembuatan Bronjong di sekitar sungai tanah penduduk yang ada di desa setempat.
Bertujuan mencegah longsor dan mengatasi erosi akibat banjir yang setiap tahun menggerus tanah penduduk, pembangunan Tembok Penahan Tanah atau Bronjong dengan panjang sekitar 64 Meter dengan ketinggian hampir 5 Meter tahun ini dikerjakan penuh dengan Dana Desa.
Kepala Desa Pacing, Didik Purwahyudi menyampaikan bahwa meski dalam Dana Desa telah terjadi refocussing untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 tapi pihaknya masih mampu mengoptimalkan untuk kegiatan PKT.
“Pembuatan Bronjong ini sebagai antisipasi longsor yang terus terjadi dari tahun ke tahun, full kita biayai dari Dana Desa, karena sesuai tujuan program PKT untuk menyerap tenaga lokal utamanya imbas pandemi Covid-19,” terang Kades ini.
Kades ini berharap, selain mampu menyerap tenaga kerja lokal, kedepan penduduk desanya di sekitar sungai ini tak lagi was-was karena takut tanahnya longsor lagi apalagi sebentar lagi musim penghujan akan datang.
Dari pantauan media ini, nampak tenaga kerja lokal sedang bekerja untuk menyelesaikan pembuatan Bronjong yang sudah mencapai progress lebih dari 85%. Kondisi fisik bangunan terlihat sangat baik dan kuat dengan batu yang dicengkeram kawat yang begitu rapi.
Sementara itu, Eko Riyadi salah satu Pendamping Teknik Kecamatan setempat mengaku puas dengan hasil kerja Tim Pelaksana Kegiatan yang bekerja maksimal untuk segera menyelesaikan Bronjong ini.
“Kegiatan ini memakan biaya sekitar Rp. 200 jutaan yang bersumber dari Dana Desa, dikerjakan dengan model Padat Karya Tunai,” tutur Eko.
Pendamping Desa ini berharap kegiatan benar-benar bisa dinikmati hasilnya oleh warga baik dalam pengerjaan dan manfaat bangunan yang ada.(cipt)