Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Kolom

Apa Yang Sepatutnya Diperjuangkan Dalam Pendidikan?

Monday, 22 February 2021 - 09: 00
Apa Yang Sepatutnya Diperjuangkan Dalam Pendidikan?

Seorang siswa belajar daring dimasa pandemi Covid-19. Net.

Oleh : Dr. Suyoto*)

DULU orang  belajar mencari  pengetahuan, cara, pengalaman, wisdom agar mampu hidup lebih baik. Berbagai  sumber belajar diburu dimanapun  tempatnya. Pembangunan manusia lewat pendidikan fokus pada bagaimana menciptakan keunggulan pusat pembelajaran. Para pendidik berbakat sangat dihargai, perpustakaan dibuat senyaman dan selengkap mungkin, lab untuk uji coba terus diupdate, kelas dan asrama dibangun, termasuk berbagai fasilitas pendukungnya. Belum lama rasanya materi promosi sebuah lembaga pendidikan menonjolkan hal hal seperti ini.

Saat ini semua keunggulan tempat dan fisiknya seperti tidak ada artinya, dengan atau tanpa adanya Covid-19.  Informasi membanjiri calon murid dimanapun jua bahkan  sejak bayi. Gedung perkantoran, asrama, kelas dan perpustakaan megah tidak lagi sepenuhnya diperlukan. Para politisi harus berpikir ulang dalam menyusun kebijakan anggaran. Dulu dinggap pahlawan pada mereka yang berteriak saat ada kelas bocor, sekolah roboh, perpustakaan minim dan guru kurang.

Baca Juga

Kisah Praja IPDN Yatim Piatu Lulusan SMASA Bojonegoro Peraih Penghargaan Kartika Adhi Kertayasa I

Kundalini Di Balik WATU SEMAR

Dulu belajar untuk mengisi ruang pekerjaan yang tersedia, kini ruang itu isinya terus berubah. Berbagai jenis pekerjaan lama  hilang dan muncul jenis pekerjaan baru. Tantangan terbesar dalam kependidikan bukan hanya menyiapkan anak anak dapat pekerjaan di usia produktif, namun juga bagaimana mempertahankan orang dewasa di usia produktif tetap dapat bekerja. Bagi negara seperti Indonesia keadaan ini memberi tekanan dua arah: supplay dan demand. Dari sisi supplay angka kelahiran bayi terus bertambah dan  kurang efektifnya pendidikan melahirkan manusia unggul menambah jumlah manusia useless secara ekonomi. Sementara dari sisi demand banyak jenis pekerjaan baru tidak lagi dapat diisi oleh produk pendidikan lama.

Dulu orang dianggap bodoh  dan berpotensi tersesat hidup karena tidak memiliki informasi. Kini seseorang bisa tersesat hidupnya, tidak produktif sama sekali, bahkan seperti tidak paham apapun karena kebanjiran informasi.  Pertanyaan mendasar dalam dunia pendidikan berubah menjadi  bagaimana membantu seluruh manusia, tentu juga anak anak dapat hidup mandiri, memiliki keunggulan dan kearifan ecologis sehingga menjadi bagian dari proses menciptakan better business and better world. Manusia tidak hanya bersaing dengan sesamanya namun juga bersaing ketat dengan artifisial intellegent dan robot. Bekejar-kejaran dengan kecepatan kerusakan lingkungan yang siap melindasnya.

Pendidikan harus mampu menyiapkan manusia adaptif dengan segala situasi baru, dan proaktif menciptakan perbaikan hidup. Inilah beberapa hal utama yang mendesak mendapatkan perhatian:

1. Memastikan bahwa hasil pembelajaran itu termasuk kemampuan untuk belajar terus menerus, seumur hidup.
2. Belajar bukan hanya untuk sukses tapi juga kesanggupan menghadapi kegagalan,
3. Belajar yang menghasilkan peta berpikir dan road map hidup yang keduanya dapat disempurnakan sepanjang waktu lewat interaksi produktif. Peta inilah yang akan menyelamatkan dari banjir informasi dan mengarahkan kebermaknaan hidup seseorang. Mengolah data menjadi informasi, pengetahuan, guidance dan wisdom.
4. Belajar yang memastikan seseorang kelak dapat mengubah kesadarannya menjadi tekad dan karya untuk kebaikan kehidupan bersama.

Siapa yang harus pertanggungjawab atas tantangan ini: pendidik, orang tua, masyarakat dan politisi. Mari berhenti sejenak menimang semua yang sedang dikerjakan, mempertanyakan kembali asumsi, mental model dan semua paradigma yang tengah dianut. Bahkan pertanyakan apa saja yang sedang diperjuangkan. Berikan kemerdekaan diri, ujilah dengan tantangan baru ini, ucapkan selamat datang kepada semua inisiatif yang relevan, termasuk ruang Merdeka Belajar Kemendiknas. Mari menjadi bagian transformasi kehidupan lewat dunia pendidikan!. Memperjuangkan masa depan bersama yang lebih baik. Menang memperjuangkan hal mendasar ini jauh lebih berat daripada memperjuangkan sarana fisik pembelajaran, termasuk adanya signal memadai!

*) Penulis adalah Ketua Kordinator Issu  Strategis dan Kebijakan Publik DPP Partai NasDem.

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist