BOJONEGORO – Sudah hampir sebulan Bojonegoro alami ketidaknormalan stock solar hampir di semua SPBU. Berbeda saat awal stock solar berkurang antrian truk dan kendaraan berbahan bakar minyak jenis ini selalu menumpuk, tapi justru hari ini di beberapa SPBU di sepanjang jalan Bojonegoro nampak lengang bahkan sepi.
Seperti yang terjadi hari ini, Rabu (4/12/19) di SPBU kawasan Jalan Veteran terlihat sangat sepi antrian kendaraan besar.
Nurhadi (47 tahun) warga Kanor, salah satu pengendara mobil yang berbahan bakar solar juga mengeluh karena stock solar selalu kosong.
“Padahal sudah hampir sebulan lho, koq masih sering kosong terus ya, memang larinya kemana ini solar,”keluhnya pada media ini.
Menurut informasi dari beberapa petugas SPBU kondisi ini terjadi karena adanya pengurangan quota hampir di semua SPBU ditambah kebutuhan yang terus meningkat di awal musim hujan.
Sementara anggota DPRD dari Fraksi Nasdem H Ahmad Suyono yang juga anggota Komisi D DPRD Bojonegoro menyayangkan adanya pengurangan stock bahan bakar jenis solar apalagi yang bersubsidi ini. “Pihak terkait harus segera turun tangan untuk mengatasi kondisi ini,”pintanya.
Menurut Kaji Yono (panggilan akrabnya) mestinya pemerintah segera mengembalikan jatah solarnya untuk Bojonegoro. Sebagai daerah penghasil minyak yang memberikan supply hampir 25 persen kebutuhan nasional mestinya tak elok jika stok bahan bakar minyak di Bojonegoro dikurangi utamanya jenis solar ini.
“Sebentar lagi musim tanam, saatnya petani mulai mengolah lahan mereka untuk menanam padi, pasti alsintan mereka butuh solar, mulai dari traktor hingga pompa air,”tutur politikus NasDem ini.
Dirinya berharap segera ada penyelesaian riil agar stock solar kembali normal sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat menuju jalan kesejahteraan segera dapat terwujud. (Kust)