SLEMAN – Pengembangan inovasi dan teknologi pertanian akhir-akhir sangat dibutuhkan khususnya para petani, guna memdapatkan hasil pertanian serta tata kelola pertanian yang maksimal, sehingga dapat menjadi manfaat berkelanjutan.
Minggu 8/03/2020, Anggota Petani Pengguna Air (HIPPA) Tirto Mandiri yang ada di Desa Campurejo Kec/Kab. Bojonegoro Jawa Timur, melaksanakan Study Tiru Teknologi Pertanian ke salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.

Kepala Dusun Sambe Rembe, Walidi, menyampaikan selamat datang para peserta study tiru dari Desa Campurejo, atas kehadirannya. Semoga kegiatan ini dapat menjadikan manfaat bagi semua.
“Sugeng rawuh di Dusun Samberambe Kelurahan Candibinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta kepada para peserta study tiru,” kata Walidi.
Disaat yang sama, Kepala Desa Campurejo, Edi Sampurno S.Sos, mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dusun Samberembe beserta Pokdarwis yang telah menyambut dan menerima rombongan dengan sebaik-baiknya.
Dikatakan, maksud serta tujuan kegiatan ini salah satunya adalah menjalin silaturahmi di antara anggota HIPPA yang ada di Desa Campurejo, sekaligus membina para petani agar mengenal perkembangan teknologi pertanian yang saat ini ada. Tentunya untuk memperoleh hal-hal inovatif yang dihasilkan oleh para petani tidak hanya dilakukan di dalam desa, namun juga diajak melihat perkembangan teknologi yang ada dan telah dihasilkan oleh daerah lain, ujar Kades Campurejo.
“Sengaja pihak pemdes Campurejo mengajak para petani khususnya yang tergabung di HIPPA Tirto Mandiri untuk melakukan study tiru di sini, agar memperoleh wawasan terkait dengan perkembangan teknologi dunia pertanian,” tutur Edi Sampurno.
Ke depan, apa yang telah dilakukan saat ini bisa dibawa dan dikembangkan di Desa Campurejo. Edi Sampurno, berharap kerjasama dari berbagai komponen yang ada, guna mengaplikasi perkembangan teknologi pertanian agar lebih bermanfaat.
“Terlebih-lebih nanti kita dapat mewujudkan perkembangan teknologi di desa Campurejo bersama para pemuda. Hal utama yang dimiliki Desa Campurejo yakni wisata edukasi pertanian mina padi, dengan tetap mengedepankan konsep ‘kutho roso deso’,’ tegas Kades Campurejo.
Sesuai data yang diperoleh awak media ini, total tanah persawahan yang dikerjakan oleh petani di Campurejo seluas 46 Hektar, dengan jumlah petani pengguna air sebanyak 52 petani. Untuk mempersiapkan hasil study tiru, Pemdes Campurejo telah menyediakan tanah seluas 5000 meter persegi yang akan dimanfaatkan sebagai pertanian dengan sistem mina tani.
Penyuluh Pertanian Kecamatan Bojonegoro, Hadi Suyono S.P, yang juga turut dalam kegiatan tersebut sangat mengapresiasi adanya study tiru yang telah dilakukan para petani bersama pemerintah desa Campurejo. Sistem mina padi dengan metode jajar legowo sangat bisa diaplikasi dan diwujudkan di Desa Campurejo Kec/Kab. Bojonegoro.
Semoga study tiru guna mengembangkan teknologi pertanian, para petani Desa Campurejo mendapatkan hasil yang bisa dibawa pulang dengan baik dan dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya. “Kami akan tetap memberikan motivasi dan mendampingi para petani guna mengembangkan inovasi dan teknologi pertanian dan memantau lebih intens saat para petani menerapkan konsep baru agar memperoleh manfaat yang lebih baik,” pungkas Hadi Suyono. (DeBe)
Bisa ngak kami mempunyai aset kelompok ini fotokopinya,