BOJONEGORO – Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang diberikan kepada Desa bersumber dari Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten Bojonegoro Tahun Anggaran 2021 di salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Gondang, yang semestinya diperuntukan pengaspalan jalan dibagi menjadi 3 (tiga) jenis kegiatan.
Data yang diperoleh media ini, dari 7 (tujuh) desa yang di wilayah Kecamatan Gondang, hanya Desa Jari yang memperoleh BKK dengan nilai Rp. 2.023.800.636,95. Dengan jenis kegiatan pengaspalan jalan.
Guna mendukung seluruh kegiatan pembangunan, Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Drs H Budi Irawanto, M.Pd, melaksanakan Inspeksi mendadak (Sidak), hal itu sebagai tanggungjawab serta kepedulian terhadap penggunaan anggaran dan memastikan mutu serta kualitas pelaksanaan pekerjaan agar bermanfaat yang sebaik-baiknya bagi masyarakat.
Saat di lokasi, Senin, 7/2/22, Wabup Bojonegoro Budi Irawanto menyampaikan, desa Jari merupakan satu-satunya desa di wilayah Kecamatan Gondang yang memperoleh BKK dari P-APBD T.A 2021.
Menurut keterangan dari Kepala Desa (Kades) setempat, anggaran BKK tahap pertama telah cair 50 persen, melalui proposal pengajuan yang disertai RAB dengan jenis kegiatan pengaspalan jalan. Namun, realisasinya pekerjaannya dirubah bahkan dibagi atau dipecah menjadi tiga jenis.
“Di desa Jari ini anggaran baru cair 50% tahap awal, namun kontrak kerja dengan kontraktor dilakukan 100%. Bahkan untuk pengaspalan jalan dari jumlah total volume yakni 1.250 meter sudah hampir tuntas semuanya, tinggal 345 meter,” ujar Wabup Bojonegoro.
“Dari hasil temuan seperti ini, saya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Inspektorat, juga evaluasi bagaimana tindak lanjut terhadap yang semacam ini,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kades Jari Paryono membenarkan bahwa anggara BKK yang diterima desanya, dipecah menjadi tiga jenis kegiatan. Diantaranya pengaspalan jalan, pembangunan drainase (U-ditch), dan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT).
Ia juga menyampaikan permohonan maaf, sebab tidak dapat menunjukkan berkas administrasi, mulai dari proposal pencairan tahap pertama beserta RAB, hingga berkas proses lelang pengadaan barang dan jasa.
“Dikarenakan beberapa hari yang lalu ada Monev dari Inspektorat dan berkas-berkasnya diminta. Hari ini juga tiga anggota timlak desa Jari sedang berada di Inspektorat Bojonegoro,” tegasnya.
Paryono menjelaskan, bahwa BKK yang diterima desa Jari awalnya memang pengaspalan jalan, dikarenakan kondisi tanah di lokasi tersebut labil sehingga Pemdes berinisiatif merubah dan memecah menjadi tiga kegiatan. Hal itu juga telah dikoordinasikan dengan pihak Dinas PU Bina Marga serta diperbolehkan, urainya.
Anggaran 50 persen tahap pertama sekira Rp. 1 miliar telah dibayarkan ke pihak kedua atau kontraktor pelaksana pengaspalan jalan. Dan untuk pembayaran pekerjaan drainase/pemasangan U ditch serta pembangunan TPT menunggu pencairan 50 persen tahap dua.
“Kalau pelaksana kegiatan yang mengerjakan pengaspalan jalan seingat saya CV Dwi Perkasa, itu CV nya pak Lurah Senganten. Sebenarnya lebih jelasnya bisa dilihat di berkas-berkas, tapi bagaimana berkasnya tidak ada,” katanya.
“Meskipun anggaran BKK baru cair 50% tahap pertama, namun tiga jenis pekerjaan di desa Jari ini sudah hampir tuntas, sebab ada seorang warga yang berani meminjami atau nalangi dulu,” terang Paryono.
Terkait temuan Sidak Wabup Bojonegoro sejumlah titik terdapat kerusakan aspal, Kades Jari juga telah memberitahukan kepada pihak pelaksana, dan akan diperbaiki. “Pihak kontraktor akan segera memperbaikinya, nunggu lokasi TPT sampai bisa dilewati alat berat”.
Di akhir, Kades Jari juga mengapresiasi serta menyampaikan terima kasih atas Sidak yang dilaksanakan di desanya, semoga dapat menjadikan perbaikan baik administrasi hingga pelaksanaan kegiatan. (Cipt/red)
Mestine proses lelang e serem