BOJONEGORO – Maraknya unjuk rasa yang terjadi di Bojonegoro akhir-akhir ini membuat Ketua DPD NasDem Bojonegoro, Alham M. Ubey turut angkat bicara dan menyikapi kondisi yang ada.
Saat bertemu media ini, mantan wartawan ini menyampaikan pendapatnya dalam permasalahan Deposito Dana APBD Bojonegoro yang lagi ramai diperbincangkan warga pasca unjuk rasa elemen mahasiswa PMII Cabang Bojonegoro.
Menurutnya, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah(APBD) itu untuk mmbangun daerah, bukan utk dikembangkan melalui perbank-an apalagi hanya untuk mancari keuntungan melalui bunga deposito bank.
“Pemkab itu bukan sebuah perusahaan yg mencari keuntungan atau mencari profit saja,”tandasnya.
Masih menurut Alham, APBD digunakan Pemkab untuk melakukan fungsi membangun daerah, bukan untuk mencari keuntungan karena Pemkab bukanlah perusahaan.
“Kalau mau cari untung ya perbanyak BUMD, perbesar modalnya, kelola dengan benar, sehingga ada keuntungan dan memberikan income bagi Pendapatan Asli Daerah,”terangnya.
Sementara, karena proses deposito ini sudah berjalan, seyogyanya Pemkab transparan, sejak kapan dana APBD itu di depositokan, berapa rupiah jumlahnya dan harus dibuka pula berapa jumlah bunga deposit yang sudah didapatkan oleh pemerintah.
“Rakyat Bojonegoro harus tahu secara klir masalah ini. Biar tidak menjadi fitnah bagi Pemkab. Harus ada transparansi pendepositoan dana APBD itu,”pintanya.
Sementara jika yang didepositokan adalah Dana Sisa Lebih Penggunaan Anggaran(Silpa), Pemkab harus berusaha meminimalisirnya untuk tahun-tahun yang akan datang.
“Toh nyatanya masih banyak infrastruktur yg belum terbangun, utamanya banyak jalan yg perlu segera dibangun atau ditingkatkan,”jelasnya.(Redaksi)
Ya saya juga sependapat dengan itu..sangat aneh ketika sebuah Pemda melakukan deposito dana APBD dan perlu di tanyakan sampai mendalam bahkan atas inisiatif siapakah hal itu dilakukan, kenapa di buat keputusan demikian karena yang pasti ada pihak yang di untungkan…