BOJONEGORO – Tak lelah, Forum Kedaulatan Masyarakat Bojonegoro (FKMB) kembali menggelar aksi damai menyuarakan tuntutan mereka di Kota Minyak Bojonegoro.
Nampak, puluhan anggota ormas yang diketuai Edy Susilo ini mulai berkumpul di Taman Rajekwesi pagi ini, Kamis (6/8/2020) selanjutnya bergerak menuju kantor Pemkab setempat dengan pengawalan ketat aparat keamanan Polres Bojonegoro.
Seperti di beritakan media ini sebelumnya, beberapa tuntutannya FKMB diantaranya adalah tuntutan pencopotan 3 OPD yang sudah di periksa Kejaksaan Agung RI, meminta diperiksanya Kades Gondang dalam dugaan kasus pungli dan menolak keras hasil RUPS PT SER dan PT ADS beberapa hari lalu.
Di Pemkab Bojonegoro, pengunjuk rasa ditemui langsung Sekretaris Daerah Bojonegoro Nurul Azizah yang terlihat detail menanggapi tuntutan mereka.
“Opo gampang mencopot OPD, biarlah proses hukum berlanjut sampai ada kekuatan hukum tetap (incraht), kalau memang terbukti bersalah pasti ada tindakan hukum,” terang Sekda perempuan ini.
Lanjut Sekda, demikian pula Kades Gondang yang diduga melakukan pungli dan menyelewengkan BPNT yang masih ditangani Polres.
Dalam dialog dengan Ketua FKMB, Sekda juga menanyakan posisi forum ini ada di pihak mana, yang dijawab dengan tegas oleh Edy Susilo, ada di pihak masyarakat.
“Tentang dana CSR penyertaan modal Pemkab 1% yang sebesar 5 milyar lebih, itu untuk kepentingan masyarakat Bojonegoro. Jadi mari bersama memperjuangkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Nurul Azizah.
Siang begitu panas, aksi damai FKMB dilanjutkan menuju Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro bersama warga Desa/Kecamatan Gondang. Dengan mebentangkan spanduk tuntutannya, akhirnya pengunjuk rasa diterima oleh pihak Kejari Bojonegoro.
Diterima Kasi Intelejen Edward Wira H. Naibaho, SH dan Kasi Pidsus Achmad Fauzan, SH forum diwakili 5 orang di ruang Kasi Intelejen. Semua tuntutan segera disampaikan melalui surat dan lisan oleh wakil pengunjuk rasa, dimana pihak Kejari Bojonegoro berjanji akan segera menindak lanjutinya. (*/cipt/red)