BOJONEGORO – Dampak kali Avur meluap, tanggul di Desa Kedungprimpen, kecamatan Kanor mengalami longsor dan jebol. Akibatnya air meluber ke area persawahan tanaman padi milik para petani. Hingga saat ini, Sabtu(22/1/22) masih dilakukan gotong royong oleh warga sekitar guna menutup lokasi yang jebol.
Kabar jebolnya tanggul itu akibat luapan sungai bengawan Solo kemudian meluber ke kali Avur. Dikarenakan tanggul kurang tinggi sehingga luapan air mengakibatkan tanggul jebol. Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Desa Kedungprimpen Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hari Jum’at, 21/1/22 sore.
“Iya memang benar, tanggul di desa Kedungprimpen jebol akibat luapan air dari sungai bengawan solo ke kali avur hingga meluap di atas tanggul hingga mengakibatkan kerusakan,” kata Camat Kanor Agus S saat dihubungi media kabarpasti.com melalui sambungan telepon selulernya.
Air yang melintas melebihi tingginya tanggul dan alirannya sangat deras hingga mengakibatkan tanggul jebol. Sejak awal kejadian telah dilakukan upaya penutupan namun tak mudah dan tidak bisa cepat menanggulanginya. “Kemarin saat awal jebol, warga desa setempat telah melakukan penutupan sementara, dengan peralatan seadanya”.
Dikarenakan penutupan belum maksimal, sejak Sabtu pagi warga desa sekitar kembali melakukan gotong royong guna menutup tanggul jebol tersebut. “Saat ini saya sedang meluncur menuju lokasi desa Kedungprimpen, guna memastikan kondisi serta penanggulangan sementara yang dibuat saya,” jelas Camat Kanor.
Sementara itu seorang petani warga Desa Karangdayu, Kecamatan Baureno sekaligus petani mengungkapkan, bahwa jebolnya tanggul di desa Kedungprimpen ini berdampak ke lokasi persawahan di desanya.
“Upaya menutup tanggul yang jebol ini sudah dilakukan bersama-sama sejak kemarin sore. Dampak dari jebolnya tanggul di desa Kedungprimpen ini airnya juga meluber ke area persawahan padi di wilayah kecamatan Baureno,” jelasnya.
“Akibat tanggul jebol ini air meluber dan merendam ratusan hektar tanaman padi, di antaranya meliputi wilayah kecamatan Kanor, Baureno dan Babat,” tuturnya.
“Sampai saat ini belum ada bantuan untuk menanggulangi kejadian tanggul jebol di desa Kedungprimpen ini,” tegasnya.
Data yang diperoleh media ini, akibat tanggul di desa Kedungprimpen jebol, puluhan hektar sawah terendam air. Bahkan ada satu warga bernama H Khoiri Desa Karangdayu menjadi korban terseret arus air, saat melakukan penutupan tanggul. Hingga berita ini dikabarkan, kondisi korban masih belum diketahui. (Yus/Gik/Cip/red)