BOJONEGORO – Air sumur yang ada di lokasi stadion Bojonegoro, menjadi alternatif kebutuhan air bersih warga sekitar. Beberapa hari terakhir ini tampak sejumlah warga lalu lalang membawa galon dan jirigen serta tempat seadanya menuju toilet untuk mengambil air.
Stadion Letjen H Sudirman Kabupaten Bojonegoro yang berada di Desa Campurejo Kec/Kab. Bojonegoro disebelah barat berbatas dengan Kelurahan Ngrowo. Lokasi tersebut memiliki sumber air bawah tanah yang cukup memadai, karena digunakan untuk perawatan sarana lapangan dan taman yang ada disekitarnya. Sabtu 14/09 pagi saat awak media ini berbincang dengan petugas keamanan. ” Memang kalau musim kemarau warga yang kesulitan air, selalu menggunakan air sumur disini (sumber air stadion), ” kata Andik.
Andik juga menjelaskan setiap hari sumur selalu dinyalakan, khususnya untuk mengisi torn torn (tandon) yang ada di sekitaran stadion. Namun untuk kran air yang bisa dibuka setiap saat hanya di toilet/ponten, jadi jika ada orang yang membutuhkan air bisa mengambil melalui kran yang ada di toilet, katanya.
Menurutnya, bagi warga sekitar yang membutuhkan air diperbolehkan asal membawa alat sendiri. Aliran air untuk kamar mandi itu langsung ke torn, jika isi torn/tandon habis akan dinyalakan lagi sampai penuh, semua itu juga untuk kebersihan, tutur Andik.
Salah seorang warga Kelurahan Ngrowo Kec/Kab. Bojonegoro, Lek Mu donat (52) mengatakan, dirinya sudah satu pekan ini mengambil air di stadion, sebab sumur yang ada dirumahnya sudah mulai mengering ngalirnya ithir ithir, jadi sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk mandi, apalagi untuk mencuci.
Lek Mu Donat menyampaikan kalau sudah urusan air begini dirinya selalu repot, sebab anak anaknya banyak apalagi pada pagi hari saat hendak sekolah semuanya berebut untuk mandi, kalau sudah dipakai mandi air yang didapat dari semalam langsung habis. Untuk mencuci dan lain lain kami harus mengambil air dari stadion menggunakan jirigen dan galon seadanya.
Ucapan yang sama juga dikatakan oleh Yusuf (54) warga Kelurahan Ngrowo RT 15 RW 02, guna mencukupi kebutuhan air, setiap hari dirinya mengambil air melalui kran kamar mandi stadion bisa sampai 10 galon.
Berbeda dengan Karsono (68) yang juga warga Ngrowo, beberapa hari lalu mesin pompa airnya diturunkan hingga dua meteran ke dalam tanah, sebab mesin sudah tidak mengangkat air yang sumbernya mulai mengering pada setiap musim kemarau. (DeBe)