BOJONEGORO – Dalam kondisi wabah Covid-19 yang masih merebak, menjelang Idul Fitri 1441 H semua warga di wilayah masing-masing nampak terus berupaya maksimal dalam usaha memutus mata rantai penyebaran pandemi karena tradisi mudik yang masih terus ada, apalagi mereka yang berasal dari zona merah wabah.
Begitupun yang dilakukan Pemerintah Desa Sidodadi dalam usaha pencegahan dan memutus mata rantai pandemi Covid-19. Bersama Bidan Desa dan perangkat pemerintahan setempat dengan mendatangi rumah warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 40 warga yang melakukan isolasi mandiri yang dibarengi kegiatan penyemprotan disinfektan di semua Masjid di Desa Sidodadi, hari ini Sabtu (23/6/20).
Kepala Desa Sidodadi Doni Prasetyono menuturkan bahwa kegiatan menjelang Idul Fitri ini dilakukan dalam upaya terus mencegah penyebaran Covid-19 di wilayahnya, untuk pemudik yang isolasi mandiri karena sepakat dengan surat pernyataan kesanggupannya sendiri.
“Menjelang Idul Fitri, ada 40-an warga yang datang dari wilayah merah, sudah sepuluhan hari mereka melakukan isolasi mandiri, sehingga pagi ini kita lakukan pemeriksaan kesehatan,” tutur Kades ini.
Kades menyebut, pasca warganya reaktif rapid test meninggal sehari lalu, pencegahan dan pengawasan semakin diperketat di desa ini utamanya pada warga yang mudik dari wilayah atau kota-kota zona merah. Menurut Doni penyemprotan desinfektan pagi ini juga dilakukan di semua Masjid di wilayah Desa Sidodadi.
“Nanti siang kita juga sudah rencanakan untuk melakukan rapid test kepada keluarga yang kemarin meninggal karena terindikasi Covid-19,”ungkap Doni.
Dari pantauan awak media di lokasi, nampak bidan desa dan beberapa perangkat bersama Babinkantibmas mengungunjungi dan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 40 warga yang melakukan isolasi mandiri dimana rumah masing-masing warga tersebut telah tertempel stiker bertulis ” Rumah Tangga ini dalam Pengawasan Kesehatan Gugus Tugas Desa”.(Cipt)