BOJONEGORO – Minggu (13/10/19), hari terakhir penyuluhan bahasa indonesia bagi pelaku media massa di Bojonegoro, Balai Bahasa Jawa Timur, mendatangkan 2 (dua) pemateri.
Kustaji S.E selaku moderator mengatakan pada penyuluhan kali ini, ada dua narasumber yang akan menyampaikan materinya, dihadapan para peserta. Silahkan diperhatikan, paparan materi dari Heru Patrianto dari balai bahasa Jawa Timur, yang ke dua adalah Tatang Mahardika dari Jawa Pos.
Pada acara tersebut, Heru Patrianto memberikan materi tentang cermat berkalimat sesuai kaidah, sebab kalimat itu adalah satuan gramatical yang berdiri sendiri.
Menurut Heru bahasa indonesia adalah bahasa Nasional, pada zaman sekarang media cyber pembacanya tidak hanya orang Indonesia, namun orang luar negeri pun akan membaca tulisan-tulisan yang ada di media. Oleh karena itu, untuk menulis berita perlu memperhatikan tata bahasa yang benar. “Kalau bahasa indonesia hanya diucapkan, siapapun akan memahaminya,” jelasnya.
Heru menambahkan, sebaiknya dalam menulis kalimat tidak berlebihan dan tidak rancu, sehingga dapat menghasilkan cerita yang efektif dan dapat dinikmati pembacanya.
Sementara itu, narasumber ke dua Tatang Mahardika, menyampaikan materi tentang penyuntingan bahasa tulisan di dalam media. Menurutnya, penyuntingan yang dilakukan terkait dengan tulisan bahasa di dalam media tidak memiliki aturan baku, dan lebih cenderung menggunakan rasa.
Dikatakan bahwa, penulisan yang benar pada dasarnya dengan menentukan diksi yang tepat, sehingga penyunting tulisan tidak mengalami kebingungan pada saat menerima tulisan, tutur Tatang.

“Sebab menentukan diksi yang njlimet, akan mempengaruhi pesan yang ditulis tidak tersampaikan,” tega Tatang Mahardikan.
Diakhir, Ketua penyelenggara Mashuri MA, mewakili Kepala Kantor Balai Bahasa Jawa Timur, menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang telah memberikan paparan materinya, dan kepada seluruh peserta yang telah hadir, semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. (Redaksi)