BOJONEGORO – Sebanyak 163 kendaraan pemudik dari luar Kabupaten Bojonegoro di antaranya 57 mobil pribadi dan 106 sepeda motor berhasil di halau petugas gabungan dalam Operasi Ketupat Semeru 2020 Polres Bojonegoro.
Seperti yang diketahui bersama Operasi Ketupat Semeru tahun 2020 ini difokuskan pada tugas kemanusiaan pencegahan covid-19, salah satunya yakni mengawal kebijakan pemerintah terkait larangan mudik guna memutus mata rantai penyebaran wabah Virus Corona.
Kapolres Bojonegoro AKBP M Budi Hendrawan, SIK, MH melalui Kasat Lantas Polres Bojonegoro, AKP Mohammad Amirul Hakim, SIK menjelaskan bahwa selama sepekan tanggal 5-11 Mei pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2020 di wilayah Kabupaten Bojonegoro, petugas gabungan yang terdiri dari anggota Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan tenaga medis, serta relawan lainnya yang melaksanakan tugas pengamanan di wilayah perbatasan, telah menghalau 163 kendaraan pemudik.
“Tanggal 5 sampai 11 Mei, telah kita halau sebanyak 163 kendaraan pemudik, tentunya dengan harapan untuk mencegah agar covid-19 tidak menyebar luas di Kabupaten Bojonegoro,” kata AKP Mohammad Amirul Hakim.
Lebih lanjut mantan Kaur Pam Wal Spri Pim Polda Jatim ini menguraikan selama pelaksanaan tugas di perbatasan pihaknya selalu berpesan kepada personel gabungan, saat memutar balik pemudik, petugas mengutamakan tindakan tegas dan humanis, tentunya mengutamakan edukasi dan pemahaman, bahwa larangan mudik adalah untuk kebaikan bersama.
“Petugas dilapangan harus luwes dan bijak, apalagi di perbatasan yang dihadapkan dengan banyak kepentingan masyarakat,” tandas Kasat Lantas.
Petugas tergabung dalam Operasi Ketupat Semeru 2020 akan terus melaksanakan tugasnya hingga 31 Mei 2020, “Penjagaan akan terus dilakukan hingga 31 Mei 2020, semoga saja covid-19 segera berlalu, sehingga kita semua bisa beraktivitas kembali normal,” Imbuhnya.
Kasat Lantas berharap masyarakat ikut berperan aktif dalam pencegahan virus covid-19, yaitu dengan taat dan patuh terhadap kebijakan pemerintah.
“Apa yang dilakukan oleh petugas gabungan akan sia-sia, jika masyarakat masih ada yang ndablek tidak mematuhi prosedur kesehatan, untuk itulah mari disiplin menjaga kesehatan bersama,” pungkas Lulusan alumni Akpol 2008. (*/lud/red)