BOJONEGORO – Peristiwa kebakaran Pasar Bungkal yang berada di Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Rabu, 22/6/22, sekira pukul 14.20 WIB, telah berhasil dipadamkan pada pukul 16.00 WIB.
Namun hingga berita ini dikabarkan, sumber api yang mengakibatkan 11 kios yang berada di dalam Pasar Bungkal itu terbakar, belum diketahui secara pasti. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Gunawan kepada media kabarpasti.com.
Ahmad Gunawan menyampaikan, bermula dari laporan warga bernama Fendi yang diterima pos Damkarmat Kota sekira pukul 14.35 WIB, selanjutnya bergerak secara cepat dan sampai di lokasi pukul 14.47 WIB. “Petugas beserta armada untuk menuju lokasi kejadian kebakaran, ad sedikit kendala yang dihadapi yakni perlintasan kereta api”.
Disebutkan, pada kejadian tersebut, Dinas Damkar Kabupaten Bojonegoro mengirimkan 8 (delapan) armada, diantaranya meliputi 3 unit fire truk dari pos Kota, 2 unit fire comando dari pos Kota, 2 unit fire truk dari pos Baureno, dan 1 unit fire truk dari pos Temayang.
“Kita mengirimkan delapan armada beserta 35 personel yang berasal dari pos Kota, Baureno, dan Temayang,” jelas Ahmad Gunawan.
“Juga ada bantuan 2 unit water suplai beserta 4 orang personel dari BPBD kabupaten Bojonegoro,” tambahnya.
Ia juga menerangkan, tidak ada korban jiwa pada kejadian kebakaran yang menimpa pasar Bungkal, Desa Sidobandung, Kecamatan Balen itu. Untuk jumlah kerugian materi, masih dalam proses perhitungan.
“Sumber api yang mengakibatkan terbakarnya 11 kios di pasar Bungkal, Sidobandung ini masih dalam proses penyelidikan,” tegasnya.
Masih menurut Ahmad Gunawan, guna memberikan informasi kepada masyarakat, di tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya telah memberikan sosialisasi tupoksi Dinas Damkar, juga menyampaikan terkait pencegahan dan penanganan awal apabila terjadi kebakaran.
Selain petugas/personel Damkar dan BPBD, di lokasi juga nampak petugas yang terlibat dalam penanganan dari Satpol PP, Koramil, Polsek Kecamatan Balen, serta Pemdes dan warga desa setempat, pungkasnya. (Cipt/red)